Perkembangan populasi kendaraan bermotor semakin melambung, rasio antara kendaraan yang harus dimusnahkan menjadi besi tua sebagai bahan baku pengecoran besi tidak seimbang dengan produksi yang dikeluarkan pabrik, sehingga semakin lama semakin banyak kendaraan yang berada di jalan. Disisi lain semakin bertambahnya kendaraan 11 % pertahun baik roda dua maupun roda 4 yang tidak berimbang dengan bertambahnya volume jalan akibatnya kemacetan kendaraan di ruas-ruas jalan terutama dalam kota tidak dapat dihindari. Disisi lain dengan bertambahnya populasi kendaraan akan memberikan peluang kerusakan kendaraan semakin bertambah. Hal ini merupakan peluang besar bagi bengkel kendaraan bermotor, karena kehadirannya sangat dibutuhkan oleh konsumen dimanapun berada. Implikasinya bengkel harus dapat memberikan pelayanan perbaikan yang terbaik terhadap konsumen. Hal ini memberikan sinyal bahwa tenaga teknisi harus handal dapat memberikan layanan yang prima. Tentu harus memiliki kompetensi yang cukup dalam mengahadapi berbagai kasus kerusakan kendaraan. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang otomotif para kepala bengkel dan jajarannya akan menyesuaikannya agar dapat melayani perbaikan kendaraan di sepanjang zaman.

 

Pada tahun 2006 adanya kesepakatan antara Universitas Negeri Malang dengan PT Indomobil Sales dan Dikti menyelenggarakan MoU untuk membuka pelatihan/training calon teknisi Suzuki yang akan mengisi tenaga di bengkel-bengkel resmi Suzuki di seluruh wilayah Indonesia. Dalam kesepakan tersebut UM selaku pihak yang menyediakan lahan, sedangkan Dikti pihak yang mambangunkan Gedung dan Suzuki pihak yang akan menyediakan fasilitas pelatihan, sementara para instruktur terlebih dahulu diberi pelatihan bersertifikasi Suzuki R4 muali dari basic hingga advance. Pelaksananaan pelatihan menggunakan metode 25 % teori dan 75 % praktik selama satu tahun dengan melaksakan OJT selama 3 bulan di bengkel resmi Suzuki di wilayah Indonesia. Berdasarkan data yang dapat dihimpun setiap tahun rata-rata 95% lulusan terserap dengan tidak menunggu lama untuk mendapatkan pekerjaan, bahkan kebanyakan pada saat OJT bengkel-bengkel yang ditempati langsung merekrutnya.

 

Upaya untuk mengupdate materi yang harus disesuaikan dengan teknologi terkini dalam pembelajaran di pusdik ini, pihak manajemen Pusdik mengirimkan instruktur ke Training Centre Suzuki Jakarta bersama-sama dengan seluruh Kepala bengkel guna menerima materi teknologi terkini Suzuki R4 yang bersamaan dengan dilaksanakan peluncurun mobil Suzuki model terbaru. Hal inilah membuat meteri yang diajarkan sangat sesuai dengan kondisi dan era teknologi kendaraan R4 saat itu. Sejak diluluskannya pada angkatan pertama hingga tahun 2020 tidak kurang dari 15% lulusan yang menduduki jabatan kepala bengkel, dimana jabatan ini tertinggi di dalam manajemen bengkel Suzuki.

 

Selanjutnya 20 % menduduki jabatan Service Advisor (SA), 25% menduduki jabatan Foreman dan sisanya 40 % sebagai teknisi dan usaha buka bengkel sendiri. Sebaran teknisi hampir merata ke seluruh pelosok nusantara, mulai dari Aceh hingga Sorong, rata-rata bengkel Suzuki telah terisi teknisi dari lulusan Pusdiklat Suzuki-UM.

 

Sebagai upaya Pusdik untuk menambah pilihan bidang kerja bagi lulusan, maka mulai tahun 2017 pusdik melakukan kerja sama dengan pihah penyedia tenaga AC mobil (Denso) untuk direkrut dan disalurkan ke hampir semua bengkel mobil yang ada di Indonesia, diantaranya Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu, Nissan dan Wuling.